Setelah ratusan tahun kerjaan saya di blog ini hanya berbagi printable, bikin buku dan produk-produk Familia Kreativa, kali ini saya mau cerita sedikit aaah, hihihi tentang secuplik pengalaman menjalani homeschooling ala ala Familia Kreativa
Jadi ceritanya begini... hari ini, mungkin hari yang cukup mumet sekaligus membahagiakan buat saya ketika bisa membantu menemukan metode belajar yang COCOK untuk anak pertama saya, si jagoan, SINNAI...
Setelah ribuan tahun mencari, mencoba, dan mengadaptasi jutaan cara belajar matematika (kali ini dia lagi belajar perkalian) buat Sinnai, akhirnya dia menemukannya sendiri salah satu cara belajar yang menurut dia menyenangkan dan bisa dia pahami, dan memang dia tampak menikmatinya... Masya Allah, Alhamdulillah...
Jujur saja, begitu banyak suka dan duka yang saya alami sebagai ibu sekaligus dosen buat anak pertama yang sedang mencoba menjalani 2 - 3 tahun awal homeschoolingnya... terlebih Sinnai (8 tahun) memang belum pernah menjalani program belajar di sekolah. Salah satu misi saya saat menjalani homeschooling ini adalah memberikan kenyamanan ketika anak belajar; kenyamanan ini salah satu bentuknya adalah 'belajar cara belajar' yang tepat dan sesuai dengan kebiasaan dan pola belajar yang dialami sang anak. Nah, tenyata hal ini cukup menantang dan tidak semudah bayangan di waktu awal saat mengonsep pola belajar menyenangkan ini... terkadang apa yang menurut saya menyenangkan kenyataannya membosankan dan tidak sesuai dengan apa yang Sinnai rasakan, dan nggak jarang berakhir dengan sedikit friksi.
Alhamdulillah hari ini saya dan Sinnai mendapat fragmen kebahagiaan kami masing-masing yang saling melengkapi, kejadiannya pada sore ini saat Sinnai belajar perkalian, ia dengan inisiatif mengambil kepingan-kepingan biji bekel (kuwuk) untuk dijadikan bahan bilangan...
"Jadiii, Yaaa... Duluuuu yaaaa sebetulnya dia pernah saya ajarin cara beginiii lhoooo, tapi ternyata waktu itu dia belum "tune in" alias belum paham kali yaaa... NAH, sore ini sepertinya dia "me-recall" metode itu, dan itu atas inisiatifnya, dan dia tampak mahir berhitung dengan kuwuk, dan horeeee, dia pahammm.... Betapaaa senangnyaaaa...."
Jadi hikmah fragmen kebahagiaan sore ini adalah... mungkin metode/ cara yang pernah kita ajarkan dulu belum tepat momennya karena satu dan lain hal, tapi hari ini ia berhasil memahaminya, karena mungkin memang momennya pas atau memang perlu waktu untuk mengendapkan hingga akhirnya memahami dan mengulang cara yang sesuai buat dia.
Dari proses belajar yang terjadi sore ini saya jadi cukup memahami bahwa Sinnai sangat mudah belajar dengan hal-hal yang konkrit, dia perlu melihat jumlah angka dan bilangan bendanya dulu sebelum bisa mengabstraksikan dalam bentuk simbol angka. That's it... dan yang terpenting itu datangnya dari dia sendiri, bukan dari saya dan dia tampak jauh lebih menikmatinya... dan itu memang butuh waktu, jadi memang harus bersabhhhaar :)
Kejadian sore ini kembali mengingatkan saya bahwa saya harus fokus pada kelebihan dan potensi yang dimiliki Sinnai, terlebih lagi dirumah ada dua adiknya yang tampaknya akan berbeda cara belajarnya, jadi saya juga harus bisa mencoba menemukan kelebihan dan potensi berbeda dari ketiga anak kece yang keren kaya emaknya ini, hehe... yang semoga kami semua bisa terus bersyukur dan saling melengkapi.
Alhamdulillah...
Bandung, 04 Oktober 2018
Devi - Familia Kreativa
"Kreatif Sepanjang Masa"
Sinnai belajar di rumah |
Jadi ceritanya begini... hari ini, mungkin hari yang cukup mumet sekaligus membahagiakan buat saya ketika bisa membantu menemukan metode belajar yang COCOK untuk anak pertama saya, si jagoan, SINNAI...
Setelah ribuan tahun mencari, mencoba, dan mengadaptasi jutaan cara belajar matematika (kali ini dia lagi belajar perkalian) buat Sinnai, akhirnya dia menemukannya sendiri salah satu cara belajar yang menurut dia menyenangkan dan bisa dia pahami, dan memang dia tampak menikmatinya... Masya Allah, Alhamdulillah...
Jujur saja, begitu banyak suka dan duka yang saya alami sebagai ibu sekaligus dosen buat anak pertama yang sedang mencoba menjalani 2 - 3 tahun awal homeschoolingnya... terlebih Sinnai (8 tahun) memang belum pernah menjalani program belajar di sekolah. Salah satu misi saya saat menjalani homeschooling ini adalah memberikan kenyamanan ketika anak belajar; kenyamanan ini salah satu bentuknya adalah 'belajar cara belajar' yang tepat dan sesuai dengan kebiasaan dan pola belajar yang dialami sang anak. Nah, tenyata hal ini cukup menantang dan tidak semudah bayangan di waktu awal saat mengonsep pola belajar menyenangkan ini... terkadang apa yang menurut saya menyenangkan kenyataannya membosankan dan tidak sesuai dengan apa yang Sinnai rasakan, dan nggak jarang berakhir dengan sedikit friksi.
Alhamdulillah hari ini saya dan Sinnai mendapat fragmen kebahagiaan kami masing-masing yang saling melengkapi, kejadiannya pada sore ini saat Sinnai belajar perkalian, ia dengan inisiatif mengambil kepingan-kepingan biji bekel (kuwuk) untuk dijadikan bahan bilangan...
The Kuwuks |
Belajar dengan cara yang disuka |
"Jadiii, Yaaa... Duluuuu yaaaa sebetulnya dia pernah saya ajarin cara beginiii lhoooo, tapi ternyata waktu itu dia belum "tune in" alias belum paham kali yaaa... NAH, sore ini sepertinya dia "me-recall" metode itu, dan itu atas inisiatifnya, dan dia tampak mahir berhitung dengan kuwuk, dan horeeee, dia pahammm.... Betapaaa senangnyaaaa...."
Jadi hikmah fragmen kebahagiaan sore ini adalah... mungkin metode/ cara yang pernah kita ajarkan dulu belum tepat momennya karena satu dan lain hal, tapi hari ini ia berhasil memahaminya, karena mungkin memang momennya pas atau memang perlu waktu untuk mengendapkan hingga akhirnya memahami dan mengulang cara yang sesuai buat dia.
Dari proses belajar yang terjadi sore ini saya jadi cukup memahami bahwa Sinnai sangat mudah belajar dengan hal-hal yang konkrit, dia perlu melihat jumlah angka dan bilangan bendanya dulu sebelum bisa mengabstraksikan dalam bentuk simbol angka. That's it... dan yang terpenting itu datangnya dari dia sendiri, bukan dari saya dan dia tampak jauh lebih menikmatinya... dan itu memang butuh waktu, jadi memang harus bersabhhhaar :)
Kejadian sore ini kembali mengingatkan saya bahwa saya harus fokus pada kelebihan dan potensi yang dimiliki Sinnai, terlebih lagi dirumah ada dua adiknya yang tampaknya akan berbeda cara belajarnya, jadi saya juga harus bisa mencoba menemukan kelebihan dan potensi berbeda dari ketiga anak kece yang keren kaya emaknya ini, hehe... yang semoga kami semua bisa terus bersyukur dan saling melengkapi.
Alhamdulillah...
Bandung, 04 Oktober 2018
Devi - Familia Kreativa
"Kreatif Sepanjang Masa"
Klik DI SINI untuk Follow INSTAGRAM Familia Kreativa
|
Klik DI SINI untuk Subscribe YOUTUBE Familia Kreativa
|
Segera dapatkan buku-buku dan produk-produk Familia Kreativa di Reseller kesayangan di seluruh Nusantara
|
KLIK DI SINI untuk DOWNLOAD GRATIS aneka ragam file keren lainnya.
|
Jangan lupa bagi pengguna LINE, untuk mendownload sticker Salma Koala, salah satu karakter di Familia Kreativa pada LINK BERIKUT.
|
Komentar
Posting Komentar